9 TIPE BATERAI PADA KENDARAAN BERMOTOR

Aki (Accu) atau Akumulator (Accumulator) adalah istilah yang sama untuk menyebut Baterai (Battery) pada kendaraan bermotor. Baterai merupakan sumber energi listrik yang bekerja dengan prinsip merubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai pada kendaraan bermotor berfungsi sebagai sumber energi listrik yang digunakan untuk:

  • menghidupkan mesin (starting), yaitu mengaktifkan motor starter untuk memutar poros engkol mesin dan menghasilkan pengapian (ignition) percikan bunga api pada busi.
  • menyalakan penerangan (lighting), lampu-lampu pada kendaraan.
  • menjalankan fitur-fitur kendaraan seperti, wiper, power window, electric mirror, radio, dll.

Hanya saja hampir seluruh kendaraan bermotor saat ini masih menggunakan jenis baterai “Lead Acid” yaitu baterai dengan konstruksi cairan baterai (electrolyte) bersifat asam (acid) dan plat (positif dan negatif) yang terbuat dari bahan timbal (lead). Sebuah baterai pada kendaraan bermotor umumnya memiliki tegangan 12,6 volt terdiri dari 6 unit sel baterai yang dirangkai secara seri dengan masing-masing sel baterai memiliki tegangan 2,1 volt. Seiring berjalanya zaman, maka teknologi pada baterai terus berkembang guna mendapatkan kinerja baterai yang optimal dan efisien sesuai dengan kebutuhan kendaraan. Oleh karena itu saat ini baterai memiliki bermacam-macam tipe sesuai dengan konstruksi dan teknologi yang digunakan. Dalam artikel ini hanya akan dibahas mengenai tipe baterai yang sering dan umum digunakan pada kendaraan bermotor berbahan bakar fosil.

1. Flooded Lead Acid Battery

Flooded Lead Acid Battery sering disebut sebagai baterai konvensional pada kendaraan, karena baterai tipe ini adalah teknologi baterai yang pertama kali digunakan pada kendaraan bermotor. Baterai ini memiliki konstruksi elektrolit H2SO4 (64% Air Murni dan 36% Asam Sulfat) dengan Plat Positif berbahan Timbal Dioxide (PbO2) dan Plat Negatif berbahan Timbal (Pb) untuk dapat menghasilkan tenaga listrik. Karena electrolyte di dalam baterai berbentuk cairan, maka baterai tipe ini sering disebut sebagai Aki Basah (Wet Cell). Baterai tipe ini memiliki performa standar untuk menghidupkan mesin dan fitur-fitur dasar pada mobil. Secara konstruksi, baterai tipe ini memerlukan perawatan rutin yaitu menambahkan Air Murni (H2O) saat jumlah elektrolit baterai berkurang (di bawah Upper Level) untuk menjaga performa baterai tetap optimal. Selain itu, baterai tipe ini harus diletakkan secara vertikal (tegak) untuk mencegah elektrolite baterai berguncang dan meluap yang dapat berakibat pada berkurangnya performa dan keamanan baterai. Baterai tipe ini merupakan baterai standar pada kendaraan yang teknologinya menjadi dasar pengembangan untuk tipe-tipe baterai Lead Acid. Sampai saat ini, baterai tipe ini masih banyak dipakai pada kendaraan bermesin konvensional dengan fitur-fitur standar.

2. Silver Calcium Lead Acid Battery

Silver Calcium Lead Acid Battery masih merupakan pengembangan dari Flooded Lead Acid Battery. Perbedaannya ada pada bahan pada kisi-kisi plat sel baterai yang terbuat dari paduan bahan timbal dan kalsium yang digunakan untuk menambah ketahanan terhadap korosi dan panas (saat overcharging, beban tinggi, dan kondisi lingkungan yang panas). Selain itu, plat yang terbuat  dari paduan bahan timbal (Pb) dan kalcium (Ca) dapat meminimalisir terjadinya penguapan air dalam elektrolit baterai, sehingga dapat mengurangi terjadinya self-discharge (pengosongan dengan sendirinya). Biasanya baterai tipe ini juga sudah dilengkapi dengan tutup baterai tersisolasi dengan struktur labirin di dalamnya yang memungkinkan uap air dan luapan elektrolit dapat terperangkap di ruang atas baterai sehingga luapan electrolite dapat dikembalikan kembali ke dalam sel baterai. Dengan desain tutup baterai tersebut juga menjadikan baterai tipe ini bebas perawatan (maintenance free), artinya tidak diperlukan penambahan air murni pada elektrolite baterai. Selain itu konstruksi tutup baterai juga dilengakapi dengan ventilasi udara untuk pernapasan dan pembuangan gas hidrogen yang terbentuk selama perubahan temperatur dan pengisian (charging). Oleh karena itu, baterai ini memiliki kualitas yang lebih baik dibanding baterai konvensional (Flooded Lead Acid Battery).

3. Enhanched Flooded Battery (EFB)

Enhanched Flooded Battery juga masih merupakan pengembangan dari Flooded Lead Acid Battery. Baterai tipe ini juga menggunakan tutup baterai bersiolasi dengan struktur labirin yang menjadikan baterai ini bebas perawatan. Perbedaan khusus baterai ini ada pada sel baterai yang terdapat polyfleece scrim diantara plat dan separator untuk menahan material aktif tetap di dalam plat dan mecegah pengikisan sel baterai. Dengan adanya teknologi tersebut menjadikan baterai ini memiliki waktu pengisian (charging) yang lebih cepat, usia baterai yang lebih panjang, dan memiliki tingkat performa yang lebih baik dibandingkan dengan baterai konvensional (Flooded Lead Acid Battery).

4. Valve Regulated Lead Acid (VRLA) Battery

VRLA Battery atau sering juga disebut Sealed Lead Acid (SLA) Battery merupakan tipe baterai bebas perawatan karena desain tutup baterainya yang tersiolasi. Baterai ini memiliki konstruski tutup baterai yang dilengkapi dengan Relief Valve atau Safety Valve di atas setiap selnya. Jika pada baterai konvensional, Vent Plug berfungsi untuk mengeluarkan gas hidrogen pada saat pengisian (charging), maka pada baterai VRLA, Relief Valve berfugsi untuk mempertahankan gas hidrogen tetap berada di dalam baterai pada level yang aman. Walaupun begitu, gas hidrogen tetap akan dikeluarkan melalui Relief Valve bila tekanannya terlalu tinggi. Baterai VRLA biasanya memiliki 2 tipe, yaitu Tipe Gell Cell Battery dan Tipe Absorbent Glass Mat (AGM) Battery.

5. VRLA Gell Cell Battery

Gell Cell Battery atau sering disebut Dry Cell (Aki Kering) adalah tipe baterai VRLA dengan elektrolit dalam bentuk gel. Elektrolit dalam bentuk gel dapat terbentuk karena asam sulfat dicampur dengan silika, sedangkan plat dalam sel baterai dibuat dari perpaduan bahan timbal dan kalsium. Dengan teknologi tersebut, maka menjadikan bateri ini bebas perawatan, tahan terhadap kemiringan dan guncangan tinggi, serta performa yang lebih baik dibandingkan dengan baterai konvesional. Oleh karena itu, baterai tipe ini sering diaplikasikan pada kendaraan militer, mobil atau sepeda motor sport, speed boat, dan snowmobile.

6. VRLA Absorbent Glass Mat (AGM) Battery

AGM Battery adalah tipe baterai VRLA dengan konstruksi plat pada sel baterainya yang dibungkus dengan material glass mat yang dapat menyerap elektrolit dan mejaga kontak langsung dengan material aktif pada plat. Teknologi tersebut meningkatkan efisiensi saat pengosongan maupun pengisian baterai sehingga menghasilkan performa dan kemampuan siklus baterai yang tinggi. Oleh karena itu baterai ini mendukung fitur Start-Stop Engine, bebas perawatan, tahan guncangan dan kemiringan, dan termasuk dalam bateri dengan performa tinggi. Baterai tipe ini dapat digunakan pada semua jenis kendaraan meliputi kendaraan penumpang, kendaraan niaga, kendaran touring, mobil atau motor sport, kendaraan militer, dan kendaraan laut.

7. AGM Spiral Battery

AGM Spiral Battery pada dasarnya sama dengan baterai AGM pada umunya. Hanya saja perbendaannya ada pada konstruksi sel baterai yang platnya disusun secara melingkar (spiral). Konstruksi tersebut memungkinkan baterai sangat tahan terhadap getaran, guncangan, dan kemiringan yang ekstrem, sehingga dapat ditaruh pada posisi apapun. Bisanya baterai ini sering digunakan pada kendaraan laut dengan guncangan tinggi karena ombak.

8. Deep Cycle Battery

Deep Cycle Battery juga sering disebut sebagai Supply Battery karena fungsinya yang digunakan sebagai sumber listrik untuk menghidupkan fitur-fitur pada kendaraan. Baterai tipe ini masih merupakan baterai Lead Acid yang dirancang khusus untuk dapat digunakan (mengeluarkan arus) sampai pada batas minimal kapasitasnya. Secara konstruksi, baterai tipe ini memiliki plat yang tebal pada sel baterainya yang menjadikan baterai ini memiliki kemampuan siklus yang tinggi untuk dapat digunakan secara penuh dan berulang-ulang sampai kapasitasnya hampir habis, kemudian dapat diisi ulang (recharge) kembali. Oleh karena itu baterai tipe ini sering digunakan untuk sumber listrik utama fitur-fitur pada kendaraan motorhome, mobil karavan, dan kapal pesiar pribadi (yatch). 

9. Lithium-ion (Li-ion) Battery

Lithium-ion Battery adalah tipe baterai isi ulang yang mana lithium ion akan bergerak dari elektroda negatif ke elektroda positif saat pengisian (charging), dan akan berlaku sebaliknya saat pengosongan (discharging). Baterai Li-ion memiliki beberapa keunggulan, yaitu dapat menyimpan energi listrik dengan berat yang lebih ringan, pengisian yang lebih cepat, dan usia yang lebih panjang dibandingakan dengan baterai konvesional. Sedangkan kelemahan baterai ini adalah bahan dasar untuk pembuatan baterai yang lebih mahal dan proses produksi yang lebih presisi mengakibatkan baterai ini masih relatif lebih mahal dibandingkan tipe baterai yang lain. Selain itu, baterai ini juga rawan terbakar bila terjadi panas berlebih (overheat) karena pemakaian. Tetapi walaupun demikian, dengan teknologi yang ada sekarang, baterai Li-ion sudah dilengkapi dengan manajemen sistem keamanan yang baik dan menjamin baterai tetap aman selama pemakaian. Oleh karena berat baterai yang ringan, maka baterai ini sering dipakai pada kendaraan balap untuk mengejar bobot kendaraan yang ringan.


Terima kasih telah membaca dan semoga bermanfaat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MELAKUKAN PERAWATAN BERKALA PADA MESIN MOBIL EFI

KOMPONEN-KOMPONEN DASAR ENGINE MANAGEMENT SYSTEM (EMS) PADA MESIN

ISTILAH - ISTILAH DAN KODE PADA BATERAI KENDARAAN BERMOTOR