CARA KERJA INJEKTOR MEKANIK MESIN DIESEL KONVENSIONAL

Kita ketahui bahwa terjadinya proses pembakaran di dalam mesin diesel adalah dengan memanfaatkan panas dari kompresi (tekanan) udara yang sangat tinggi di ruang bakar mesin. Oleh sebab itu, bahan bakar pada mesin diesel harus mampu terbakar dengan mudah saat di masukkan ke ruang bakar, agar terjadi pembakaran yang sempurna. Supaya tercapai proses pembakaran yang diharapkan, tentu saja setiap komponen sistem bahan bakar diesel memiliki perannya masing-masing yang akan berpengaruh terhadap kualitas pembakaran. Tetapi pada sistem bahan bakar diesel ada dua komponen yang memiliki peran sangat penting, yaitu Injection Pump (Pompa Injeksi) dan Injector (Injektor). Pada dasarnya pompa injeksi berfungsi sebagai sistem kontrol bahan bakar, sedangkan injektor berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar ke dalam ruang bakar. Hanya saja pada halaman ini akan dibahas tentang injektor saja, sedangkan untuk pompa injeksi, tunggu postingan selanjutnya ya!

Injektor pada mesin diesel sering disebut dengan nama Injection Nozzle. Injektor pada mesin diesel ada 2 macam, yaitu injektor mekanik dan injektor elektrik. Injektor mekanik dipakai pada mesin diesel konvensional sedangkan injektor elektrik dipakai pada mesin diesel common rail. Tetapi pada halaman ini hanya akan dibahas tentang injektor mekanik saja dulu ya, sedangkan untuk injektor elektrik akan dibahas di halaman tersendiri, harap sabar ya, masih dalam proses pembuatan. Kalau kamu tidak sabar, boleh lho searching di google dulu. Haha. Oke next ya.

INJEKTOR MEKANIK
Mengapa dinamakan injektor mekanik? Coba kalian pikirkan dan tulis di kolom komentar ya. Injektor mekanis pada mesin diesel ada 2 tipe, yaitu injektor mekanik tipe adjusting washer dan injektor mekanik tipe adjusting screw. Secara konstruksinya, perbedaan keduannya bisa kamu lihat pada gambar di bawah ini. Perhatikan dengan cermat dan coba pahami komponen-komponennya ya.





Setelah kita melihat konstruksi masing-masing injektor pada gambar di atas, maka perbedaan utama pada kedua injektor tersebut ada pada komponen adjusting washer (ring penyetel) dan adjusting screw (baut penyetel), yang mana komponen tersebut berfungsi untuk menyetel tekanan penginjeksian. Khusus untuk komponen Nozzle Needle dan Nozzle Body dibuat dengan tingkat kepresisian yang tinggi (0.001 mm) untuk memastikan supaya injektor dapat bekerja dengan baik. Oleh karena itu, bahan bakar di dalam injektor tidak hanya digunakan untuk di bakar di ruang bakar saja, melainkan juga untuk melumasi komponen-komponen di dalam injektor.

CARA KERJA INJEKTOR MEKANIK

Sebelum Penginjeksian
Saat Penginjeksian
Akhir Penginjeksian
Bahan bakar bertekanan tinggi masuk ke injektor melalui fuel passage menuju ke fuel pool, karena tekanan bahan bakar belum mampu mengalahkan tekanan pressure spring maka injection nozzle belum terbuka, sehingga bahan bakar belum terinjeksikan.
Semakin bertambahnya tekanan bahan bakar yang masuk ke injektor melalui fuel passage, maka tekanan bahan bakar mampu mengalahkan tekanan pressure spring, dengan demikian bahan bakar di fuel pool akan mendorong nozzle needle ke atas. Bergeraknya nozzle needle ke atas, menyebabkan injection nozzle terbuka, sehingga bahan bakar di fuel pool terinjeksikan ke ruang bakar.
Setalah masa penekanan oleh pompa injeksi berakhir, maka tekanan bahan bakar di dalam injektor (fuel passage dan fuel pool) mengalami penurunan. Hal tersebut berakibat pressure spring memegas (berekspansi) mendorong nozzle needle ke bawah, sehingga injection nozzle kembali tertutup. Dengan demikian, bahan bakar yang tidak terinjeksikan kembali ke overflow pipe melalui celah antara permukaan needle nozzle dan nozzle body.

TEKANAN PENGINJEKSIAN
Seperti yang kita ketahui injektor berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar ke ruang bakar. Tetapi peran injektor tidak cukup sampai di situ saja, melainkan injektor harus mampu menginjeksikan bahan bakar dengan tekanan tertentu untuk menghasilkan proses pembakaran yang optimal. Tekanan tertentu di sini maksudnya adalah nilai tekanan yang paling tepat (yang diperoleh dari hasil penelitian oleh pabrikan mesin tersebut) untuk tercapainya pembakaran yang optimal. Tekanan tersebut sering disebut dengan tekanan spesifikasi, yang besarnya dapat kita lihat di buku manual reparasi mesin itu sendiri.

Mengapa tekanan penginjeksian bahan bakar pada mesin diesel berpengaruh terhadap proses pembakarannya?
Karena nilai tekanan penginjeksian akan mempengaruhi fenomena seperti pada tabel di bawah ini.

Tekanan Penginjeksian
Droplets (butiran) bahan bakar
Penetrasi (jarak semprot) bahan bakar
Kuantitas (jumlah) bahan bakar yang diinjeksikan
Injection Timing (saat penginjeksian) bahan bakar
Semakin tinggi
Semakin kecil
Semakin jauh
Semakin sedikit
Semakin mundur (terlambat)
Semakin rendah
Semakin besar
Semakin dekat
Semakin banyak
Semakin maju (awal)

Setelah kamu mengamati tabel di atas, silahkan diskusikan alasannya di kolom komentar ya!

PRINSIP PENYETELAN TEKANAN PENGINJEKSIAN
Perlu kita ketahui bahwa pada injektor mekanik, tekanan penginjeksian bahan bakar ke ruang bakar ditentukan oleh injektor itu sendiri. Komponen injektor mekanik yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya tekanan penginjeksian adalah pressure spring (pegas penekan). Tekanan penginjeksian akan bertambah sebanding dengan bertambahnya konstanta pressure spring. Dengan demikian, konstanta pressure spring akan dapat dirubah dengan merubah panjang mula-mula pressure spring itu sendiri. Oleh karena injektor dipasangkan pada setiap silinder mesin, maka penyetelan tekanan pada setiap injektor mesin diesel harus sama.

Penyetelan tekanan penginjeksian pada injektor mekanik dapat dilakukan dengan merubah panjang mula-mula pressure spring. Cara menyetel tekanan pada inkjektor mekanik tipe adjusting washer adalah dengan merubah ketebalan ring penyetelnya, sedangkan pada injektor mekanik tipe adjusting screw adalah dengan merubah kedalaman baut penyetelnya (memutar baut penyetel). Lebih detailnya, cara penyetelan tekanan penginjeksian pada injektor dapat kamu lihat di buku manual reparasi mesin diesel yang bersangkutan ya. Coba kamu pikirkan sendiri juga, bagaimana pengaruhnya ketebalan ring penyetel dan kedalaman baut penyetel terhadap panjang mula-mula pegas penekan. Saya yakin kamu pasti bisa menebaknya.

Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat.

Untuk video penjelasannya juga bisa dilhat pada link di bawah ini:

Bila sudah membaca, silahkan bisa coba kerjakan kuis di bawah ini:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MELAKUKAN PERAWATAN BERKALA PADA MESIN MOBIL EFI

KOMPONEN-KOMPONEN DASAR ENGINE MANAGEMENT SYSTEM (EMS) PADA MESIN

ISTILAH - ISTILAH DAN KODE PADA BATERAI KENDARAAN BERMOTOR